Mengapa Harus Berwirausaha?
Pengangguran yang terjadi di Indonesia selalu
bertambah dari tahun ke tahun. Inilah salah satu alasan mengapa harus
berwirausaha. Chairul Tanjung merupakan salah satu pengusaha yang sukses lalu
lalang di dunia bisnis Indonesia. Dalam majalah sharing edisi 41 Thn VI Mei
2010, ia menyatakan bahwa bisnis harus dimulai dengan niat yang baik. Ditambah,
ia menyatakan “kalau kita ingin berbisnis, mulailah dengan niat yang baik.
Niatkanlah usaha yang kita jalankan itu memberi manfaat paling tidak untuk diri
kita sendiri. Kalau sudah begitu, lalu niat kita untuk member manfaat bagi
keluarga kita. dan jauh lebih baik lagi, niatkanlah bisnis kita untuk member
manfaat kepada orang lain”. begitu pernyataan yang disampaikannya.
Lain halnya dengan Jackie Ambadar yang menyatakan
bahwa “Indonesia adalah Negara berpenduduk besar, dengan kekayaan alam dan
hasil bumi yang melimpah, tetapi sayangnya, kita kurang memiliki jiwa
kewirausahaan yang baik, sehingga hingga kini kita masih terseok-seok, dengan
masyarakat miskin bertambah banyak. Tengoklah singapura Negara kecil yang
justru menjadi kaya raya karena dapat mengoptimalkan apa yang dimilikinya
menjadi asset yang luar biasa. Hal ini karena SDMnya memiliki jiwa
kewirausahaan yang besar, hingga ke para pemimpinnya, sehingga menjadi
visioner, memiliki pemimpin yang besar dan memiliki sikap mental yang pantang
menyerah. Inilah sebenarnya inti dari jiwa kewirausahaan. Sementara masyarakat
kita asyik dengan upaya mencari rasa aman bukan mencari peluang atau terobosan.”
Sementara itu, pengusaha lainnya seperti Rubiyah
menyatakan, “wirausaha bagi saya memang bukan soal bagaimana mengoperasionalkan
bidang yang kita ‘jual’, tetapi lebih kepada bagaimana mengelolanya. Oleh
karena itu, saya tidak tahun gagal ketika memutuskan untuk terjun ke dunia
bengkel motor, meski tidak punya pengalaman sebagai montir, lebih-lebih
menguasai seluk beluk kendaraan roda motor tersebut. Pada dasarnya saya ini
ingin berguna bagi orang lain. Nah, lewat pelatihan-pelatihan kewirausahaan yang
saya berikan, saya ingin membangkitkan semangat wirausaha di masyarakat.
Mencari penghasilan di tengah persaingan yang semakin kuat ini, kita jangan
tergantung kepada orang lain. kondisi ini juga tidak lepas dari keprihatina
terhadap para orangtua yang datang kepada saya. Mereka sering mengeluh dan
keingungan, melihat anak-anak mereka selepas SMA atau sarjana masih menganggur,
nggak punya pekerjaan. Nah, kalau mereka punya semangat tinggi untuk
berwirausaha mereka tidak perlu menunggu ulur tangan orang lain untuk
mendapatkan pekerjaan. Tapi punya semangat wirausaha saja tidak cukup, yang tak
kalah pentingnya adalah modal. Itu harus ada kalau kita memutuskan untuk
berbisnis. Bohong kalau saya mengatakan modal bukan hal utama.
Pernyataan lainnya, dari Hamzah Mirota yang
mengatakan, “yang menjadi pokok permasalahan bangsa ini adalah kita kekurangan
lapangan kerja. Nah, untuk memecahkan itu, yang paling gampang dengan mengirim
tenaga kerja ke Malaysia, Arab dan sebagainya. Tapi kan banyak kasus yang
menimpa buruh migrant kita, ada yang di siksa bahkan dibunuh. Kita harus punya
kesadaran untuk bisa menampung buruh migrant ini dengan tujuan mulia. Karena
ini adalah masalah bangsa yang harus ditangani oleh pemerintah. Masalah
pengangguran bukan masalah sepele karena dampaknya luas. Untuk memecahkan
masalah ini, bikin peluang usaha seluas-luasnya di dalam negeri. Solusinya adalah kita harus berwirausaha. Kenapa
orang hanya mau jadi pegawai, menumpuk-numpuk lamaran, mencari kerja
kemana-mana? Nah, energi untuk mencari kerja itu dipakai untuk membuat apa-apa
yang bisa menghasilkan. Jadi, sebagian membuat peluang kerja, sebagian mencari
kerja. Kita itu kan kekurangan yang menerima pekerjaan, yang menerima pekerjaan
ini yang harus kita kembangkan. Masalah ini sebenarnya bisa dipecahkan dengan
mengundang investor asing atau mendirikan pabrik. Tapi akan lebih baik kita
usaha sendiri walau kecil-kecilan. Kalau ada investor yang memmbuka peluang
usaha, ya syukur-syukur.”
“solusinya adalah kita harus berwirausaha. Kenapa
orang itu hanya mau jadi pegawa, menumpuk-numpuk lamaran, mencari kerja
kemana-mana?”
Majalah Sharing Edisi 41 Thn IV Mei 2010
bisnis.liputan6.com
nostalgia.tabloidnova.com
0 komentar:
Plaas 'n opmerking